Seorang wartawan peliput di Kota Bukittinggi, Roni Novendra (41), menyiasati kondisi perekonomian saat wabah melanda untuk menambah pemasukan dengan cara berjualan nasi bungkus dan masker.
"Saya tidak beralih profesi, pekerjaan utama sebagai peliput tetap dijalankan, namun karena kebutuhan ekonomi semakin meningkat dan profesi wartawan terkadang tidak selalu dilakukan setiap saat, saya manfaatkan waktu dengan cara berjualan nasi bungkus dan masker," kata Roni di Bukittinggi, Senin.
Ia menjelaskan, berjualan nasi bungkus sudah setahun ia lakukan bersama sang istri, ia bahkan turun tangan memberikan layanan antar jemput untuk pemesanan nasi bungkus itu selain bekerjasama dengan petugas pengirim paket yang ada di Bukittinggi.
"Nasi bungkus daun itu saya racik sendiri bersama istri, yang memesan terkadang juga berasal dari kalangan wartawan juga. Selain itu saya juga menyediakan minuman dan makanan lain di sebuah warung kecil yang dibuat di depan rumah," katanya.
Ia mengaku tidak merasa malu apalagi gengsi dengan pekerjaan sambilan yang dilakukannya ini, kebutuhan ekonomi saat pandemi menjadi alasan kuat untuk membuatnya memutar otak mencari usaha sampingan.
"Alhamdulillah, kebutuhan ekonomi dan keluarga dan pendidikan anak yang membuat saya bekerja keras selama ini, saat ini semua orang merasakan dampak dari wabah karena adanya pembatasan aktivitas yang harus dipatuhi," katanya.
Menurutnya, ia mencoba memanfaatkan relasi dan hubungan baik dengan orang lain untuk mendapatkan pelanggan dengan menjual bermacam kebutuhan lainnya selain nasi bungkus.
"Saat Ramadhan dulu, saya juga berjualan baju lebaran dan jilbab serta gamis, apapun asalkan halal saya coba menjalaninya, kini nasi bungkus dan masker yang saya tekuni untuk menjualnya," kata dia.
Roni menyiasati penjualan barang yang dijualnya juga dengan sistem konsinyasi atau menitipkan ke beberapa kenalan yang dipercayainya, langkah ini dinilainya sangat bermanfaat untuk usahanya.
Bapak tiga anak dengan anak pertamanya bersekolah di Pesantren itu juga menginspirasi rekan jurnalis lain untuk memulai usaha baru selain sebagai wartawan.
"Yang penting ada kemauan, saya juga mengajak kepada rekan wartawan lain untuk memulai usaha selain menjadi peliput apalagi kepada rekan sejawat yang bergaji dari jumlah hasil liputan, karena bekerja keluar saat ini juga dibatasi, InsyaAllah pasti ada jalan," kata dia.
Kota Bukittinggi masih menerapkan aturan PPKM Darurat yang membuat aktivitas warga khususnya ekonomi masyarakat menjadi terhambat dengan pemberlakuan untuk menekan penyebaran virus COVID-19 di daerah setempat.
Sumber : sumbar.antaranews.com
Pewarta : Al Fatah
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2021

Bagikan